Jumat, 27 September 2013

KENAKALAN REMAJA





A. PENYALAH GUNAAN NARKOBA 


B. SEX BEBAS


C. BALAPAN LIAR


 

D. MINUM - MINUMAN KERAS

 

E. TAWURAN PELAJAR


f.      Membolos sekolah,


Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja
A.         Faktor internal :
1.    Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
2.    Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

B.    Faktor eksternal :

1)   Keluarga

Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja. Secara umum dapat dinyatakan bahwa anak delinkuen pada umumnya dating dari rumah tangga dengan relasi manusiawi penuh konflik percekcokan,yang disharmonis. Kurangnya kasih saying orang tua.

2)   Kondisi Masyarakat (Lingkungan Sosial)Faktor kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat atau “rawan ”, merupakan faktor yang kondusif bagi anak/remaja untuk berperilaku menyimpang.
3)   Pengaruh Kawan Sepermainan atau teman sebaya
Pengaruh kawan sering diumpamakan sebagai segumpal daging busuk apabila dibungkus dengan selembar daun maka daun itupun akan berbau busuk. Sedangkan bila sebatang kayu cendana dibungkus dengan selembar kertas, kertas itu pun akan wangi baunya. Perumpamaan ini menunjukkan sedemikian besarnya pengaruh pergaulan dalam membentuk watak dan kepribadian seseorang ketika remaja, khususnya. Oleh karena itu, orangtua para remaja hendaknya berhati-hati dan bijaksana dalam memberikan kesempatan anaknya bergaul. Memiliki teman bergaul yang tidak sesuai, anak di kemudian hari akan banyak menimbulkan masalah bagi orangtuanya.
4)   Pendidikan
Memberikan pendidikan yang sesuai adalah merupakan salah satu tugas orangtua kepada anak.
5)   Penggunaan Waktu Luang
Apabila waktu luang tanpa kegiatan ini terlalu banyak, pada si remaja akan timbul gagasan untuk mengisi waktu luangnya dengan berbagai bentuk kegiatan. Apabila si remaja melakukan kegiatan yang positif, hal ini tidak akan menimbulkan masalah.Dan sebaliknya.
6)   Perilaku Seksual
Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkawatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja.Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. 

Faktor-faktor penyebab munculnyakenakalan remaja, :

1. Kurangnya sosialisasi dari orangtua ke anak mengenai nilai-nilai moral dan sosial.

2. Contoh perilaku yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah terhadap perilaku dan nilai-nilai anti-sosial.
3. Kurangnya pengawasan terhadap anak (baik aktivitas, pertemanan di sekolah ataupun di luar sekolah, dan lainnya).
4.Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak.
5. Rendahnya kualitas hubungan orangtua-anak.
6. Tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan keluarga.
7. Kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga.
8. Anak tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada pengawasan dari figur otoritas lain.
9. Perbedaan budaya tempat tinggal anak, misalnya pindah ke kota lain atau lingkungan baru.
10.Adanya saudara kandung atau tiri yang menggunakan obat-obat terlarang atau melakukan kenakalan remaja.

D.    Hal-Hal yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi KenakalanTindakan secara preventif yang dilakukan antara lain :
1.      Meningkatkan kesejahteraan keluarga.
2.      Berikan kasih saying yang cukup kepada anak.
3.      Perbaikan lingkungan, yaitu daerah slum, kampung-kampung miskin.
4.      Mendirikaan klinik bimbingan psikologis dan edukatif untuk memperbaiki tingkah laku    dan membantu remaja dari kesulitan mereka.
5.      Mendirikan tempat latihan untuk menyalurkan kreativitas para remaja delinkuen dan non delinkuen. Misalnya berupa  latihan vokasional, latihan hidup bermasyarakat, latihan untuk persiapan transmigrasi.dll.

Tindakan hukuman bagi anak remaja delinkuen antara lain :

Menghukum mereka sesuai dengan perbuatannya, sehingga dianggap adil, dan bisa menggugah berfungsinya hati nurani sendiri untuk hidup susila dan mandiri.

Tindakan kuratif bagi usaha penyembuhan anak delinkuen :

a.       Menghilangkan semua sebab-musabab timbulnya kejahatan remaja, baik berupa pribadi familial, sosial ekonomis dan cultural

.b.      Memindahkan anak-anak nakal ke sekolah yang lebih baik,atau ke tengah lingkungan sosial yang baik.

c.       Melakukan perubahan lingkungan dengan jalan mencarikan orang tua angkat/asuh dan memberikan fasilitas yang diperlukan bagi perkembangan jasmani dan rohani yang sehat bagi anak-anak remaja.

d.      Memberikan latihan bagi para remaja untuk hidup teratur, tertib dan disiplin.

e.       Memperbanyak  lembaga latihan kerja dengan program kegiatan pembangunan.

Cara lain dalam mengatasi kenakalan remaja :

1.      Kegagalan menghadapi identitas peran dan lemahnya control diri bisa dicegah atau bisa diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik, juga mereka berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.

2.      Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi mereka.

3.      Kehidupan beragama keluarga dijadikan salah satu ukuran untuk melihat keberfungsian susila keluarga yang menjalankan kewajiban agamanya secara baik berarti mereka akan menanamkan nilai-nilai dan norma yang baik. Artinya secara teoritis bagi keluarga yang menjalankan kewajiban agamanya secara baik, maka anak-anaknyapun akan melakukan hal-hal yang baik sesuai dengan norma-norma agama.

4.      Untuk menghindari masalah yang timbul akibat pergaulan, selain mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai, orang tua juga hendaknya memberikan kesibukan dan mempercayakan tanggungjawab rumah tangga kepada si remaja. Pemberian tanggungjawab ini hendaknya tidak dengan pemaksaan maupun mengada-ada.Orang tua hendaknya membantu memberikan pengarahan agar anak memilih jurusan sesuai dengan bakat, kesenangan, dan hobi si anak.

5.      Mengisi waktu luang diserahkan kepada kebijaksanaan remaja. Remaja selain membutuhkan materi, juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Oleh karena itu, waktu luang yang dimiliki remaja dapat diisi dengan kegiatan keluarga sekaligus sebagai sarana rekreasi.

6.      Remaja hendaknya pandai memilih lingkungan pergaulan yang baik serta orang tua memberi arahan arahan di komunitas mana remaja harus bergaul.

7.      Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman-teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

Begitulah menurut saya tentang kenakalan remaja.
Sebaiknya sebagai remaja yang baik dan bertanggung jawab kita dapat mengambil segi positifnya saja . dan kita belajar dari semua yang ada di lingkungan kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar